Sep 5, 2009

Kiamat 2012 adalah terjadinya Badai Matahari:

Menurut Pak Bambang S Tedjasukmana dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), bahwa fenomena yang akan muncul pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasar pada pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di berbagai negara maju yang sudah dilakukan sejak tahun 1960-an dan Indonesia oleh LAPAN telah dilakukan sejak tahun 1975.

Badai Matahari = Flare dan CME

Masih menurut ahli lain dari LAPAN, bahwa badai Matahari akan terjadi ketika adanya flare dan Corona Mass Ejection (CME). Apa itu Flare..? Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dahsyatnya menyamai 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Padahal bom atom yang dijatuhkan Paul Tibbets, pilot pesawat Amerika Serikat (AS), B-29 Enola Gay, Agustus 1945, telah merenggut sekitar 80.000 jiwa manusia. Berarti kalau dikalikan 66 juta lagi, wouw…!

Sedang CME adalah sejenis ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel2 berkecepatan tinggi yakni sekitar 400 km/detik. wouw…

Gangguan cuaca Matahari ini dapat mempengaruhi kondisi muatan antariksa hingga mempengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS), dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kesehatan atau kehidupan manusia, misal karena magnet Bumi terganggu, maka alat pacu jantung juga akan terganggu.

HP akan error, dan sms bakal ‘kiamat’ betul

Dengan skala sebenarnya, saya sketsakan kira2 Badai Matahari itu akan seperti apa. Besar matahari hanya diambil sepersecuilnya, sementara Bumi sangat penuh (meski masih sangat kecil) tampaknya. Bumi saja belum apa-apanya bila dibanding sunspot yang warna hitam2 itu…


Persiapan menuju ‘Kiamat’ 2012 itu…:
Dikatakan para ahli bahwa dari Matahari, milyaran partikel alektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat hari, Dampak dari serbuan dari partikel elektron ini di kutub berlangsung beberapa hari. Selama itu, bisa dilakukan langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, LAPAN tengah membangun Pusat Sistem Pemantau Cuaca Antariksa Terpadu di pusat Pemanfaatan Sains Antariksa LAPAN Bandung. Objek yang dipantau antara lain lapisan Ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.

Langkah antisipasi LAPAN yang telah dilakukan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari muncul badai antariksa ini, yakni Dephankam, TNI,Dephub, PLN, dan Depkominfo, serta Pemda.

Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal radio. PLN harus melakukan sosialisasi ke masyarakat akan adanya pemutusan berkala demi mengurangi dampak badai antariksa ini.

Penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan GPS sebagai sistem navigasihendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawatterbang.

Perubahan densitas elektron akibat cuaca antariksa dapat mengubah kecepatan gelombangradio ketika melewati ionosfer sehingga menimbulkan delay propagasi pada sinyal GPS. Perubahan ini mengakibatkan penyimpangan pada penentuan jarak dan posisi. Selain itu, komponen mikroelektronika pada satelit navigasi dan komunikasi akan mengalami kerusakan sehingga mengalami percepatan masa pakai, sehingga bisa tidak berfungsi lagi.

Saat ini LAPAN telah mengembangkan pemodelan perencanaan penggunaan frekuensi untuk menghadapi gangguan badai matahari tinggi untuk komunikasi radio HF.

Kita berdo’a semoga kita selamat, dunia-akhirat; dan kalau memang kiamat beneran…kita juga selamat. Amien…19x

Read more>>>

Aug 10, 2009

Otak Psikopat Ada Lubangnya..

Masyarakat mengenal psikopat sebagai orang sadis yang suka membunuh atau menculik dan memiliki kelakuan yang aneh. Ternyata hal ini berhubungan dengan sesuatu yang salah dibagian otaknya yang ternyata berlubang.

Padahal otak itu yang bekerja untuk emosi dan yang menangani rangsangan serta membuat keputusan. Dalam studi mengenai psikopat yang dihubungkan dengan pembunuhan, penculikan, kekerasan, dan masa hukuman yang salah, peneliti dari Inggris menemukan bahwa jalur yang menghubungkan dua daerah otak yang penting tersebut memiliki lubang atau jalur yang terputus, sedangkan pada orang yang tidak psikopat bentuknya sempurna.

"Penelitian yang lebih terbuka akan memungkinkan dalam perkembangan perawatan untuk psikopat yang bisa berbahaya di



masa mendatang," ujar Dr Michael Craig dari Institute of Psychiatry di London's King's College Hospital, seperti dikutip dari Reuters, Senin (10/8/2009).

Dr. Michael mengatakan pertanyaan yang paling menarik sekarang adalah kapan lubang dalam otak tersebut terbentuk, apakah sejak lahir, pada awal pertumbuhan, atau akibat dari sesuatu yang terjadi dengan otaknya. Psikopat yang ekstrim telah digambarkan dalam beberapa film sebagai karakter yang suka membunuh, kanibal, kekerasan sosial, suka memanipulasi, mencari sensasi dan tidak ada rasa empati atau penyesalan.

Michael Craig dan dengan rekannya Declan Murphy dan Dr. Marco Catani telah mempublikasikan penelitiannya dalam jurnal Molecular Psychiatry. Jumlah otak yang bisa dianalisa hanya sedikit yaitu 9 orang psikopat dan 9 orang yang tidak psikopat.

"Bukan pekerjaan yang mudah untuk mendapatkan orang dengan tipe tersebut, dan dengan semua keamanan yang dibutuhkan untuk mendapatkan scan otak orang tersebut," ujarnya.

Penelitian ini menggunakan teknologi baru untuk menganalisa otak psikopat setelah sebelumnya penelitian menemukan amygdala (bagian dari otak), dimana proses emosi dan bagian kulit luar yang mengatur rangsangan dan pengambilan keputusan, yang secara struktural berbeda dengan otak orang yang tidak psikopat.


Read more>>>

Aug 1, 2009

Mengenal Sindrom Ovarium Polikistik..

Sindrom Ovarium Polikistik adalah kumpulan penyakit yang timbul akibat sel telur tidak dapat matang saat tidak dibuahi. Ciri-cirinya sering kali disepelekan oleh kebanyakan perempuan, menstruasi yang tidak teratur. Dan jika dibiarkan dapat menyebabkan infertilitas pada perempuan tersebut.


Tidak banyak yang menyadari bahwa hanya di tiga tahun pertama, jadwal menstruasi tidak teratur. Dan jika hingga sekarang, Anda mengalami jadwal menstruasi yang ajak-ajakan, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter. Karena itu bisa jadi pertanda Anda mengalami Sindrom Ovarium Polikistik. Sindrom ini diawali dengan sel telur yang tidak bisa matang karena adanya kelainan endokrin. Endokrin adalah kelenjar yang mengeksresikan hormon untuk dialirkan oleh darah ke seluruh bagian tubuh.


Dan hormon yang mengalami gangguan adalah Luteinizing hormon atau hormon LH. Mereka yang mengidap sindrom ini akan berlebih memproduksi LH sehingga mencegah terjadinya ovulasi atau pengeluaran sel telur. Setiap kali tidak ada pembuahan, sel telur yang matang dengan bantuan follicle stimulating hormone (FSH) harusnya keluar dari indung telur dan menempel di dinding rahim yang kemudian luruh menjadi menstruasi. Untuk mengetahuinya perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan rasio LH/FSH normal adalah 2.5/5. 

Akibat dari LH yang berlebih, telur yang matang tidak dapat dikeluarkan dari cangkang indung telur dan membuat menstruasi tidak terjadi. Ketidakseimbangan ini bisa terjadi karena tubuh mengalami resistensi insulin atau keadaan tubuh menolak insulin diserap dalam darah agar bisa disalurkan ke seluruh tubuh. Maka kondisi fisik yang membesar atau obesitas bisa menjadi pertanda yang kasat mata. Atau jika jadwal menstruasi yang tidak beraturan tidak segera diatasi, tubuh akan berisiko mengalami diabetes karena resistensi dibiarkan berlarut-larut.

Dengan kondisi metabolisme tubuh yang terganggu akibat resistensi insulin, penumpukan kalsium menjadi risiko lain yang dapat terjadi. Kalsium yang tidak terurai ini membuat plak-plak pada pembuluh darah dan merujuk penyumbatan pembuluh darah. Belum lagi dengan risiko infertilitas akibat tidak pernah meretasnya sel telur yang sudah matang. Inilah mengapa gangguan hormon kemudian disebut sebagai sindrom, karena berupa kumpulan gejala. Maka penting untuk memeriksakan diri sejak dini.

Entah terlambat atau tidak, tapi sindrom ini menjadi bagian dari hidup saya saat ini. Sebelum saya berkonsultasi dengan dokter saya, saya browsing layaknya setiap kali ingin wawancara dokter. Awal ketertarikan saya untuk melakukan jelajah ala internet itu, karena gangguan menstruasi saya kembali datang. Setelah lima bulan teratur, tiga bulan dengan bantuan obat dan dua bulan natural, saya kembali bertemu dengan realitas kerja tubuh saya. 

Ini juga setelah pacar saya membaca di Republika mengenai sindrom secara runut. Akhirnya saya memulai penelusuran referensi melalui dunia maya, karena tadinya saya pikir tidak usah ke dokter lagi. Paling karena saya stress. Membaca dan membaca, entah kenapa saya merasa mempersiapkan diri ketika proses itu berlangsung. Tanpa saya sadari, saya takut untuk ke dokter (lagi) dan coba menghadapinya dengan rileks. "Kamu berobatlah neng, jangan ditunda-tunda," ucap pacar saya. "Berobatlah dek, duitnya dari mama dulu. Biar kita tenang," ungkap ibu saya beberapa malam yang lalu.

Dengan bahan riset yang mencapai lima halaman, saya pun pergi ke dokter. Di rumah sakit yang khusus ibu dan anak-anak itu, saya kembali duduk sendirian di ruang tunggu. Tiba giliran saya dipanggil, dan saya bilang, "Dok, saya belum dapet lagi nih. Padahal dua bulan berhenti minum obat udah teratur." Dengan sangat pelan, dokter yang memiliki rambut sama dengan Adnan Buyung itu berujar dengan pelan, "Itu artinya, Ibu belum sembuh."

"Gitu ya Dok. Dan kemarin saya browsing. Saya kok merasa kalau apa yang saya alami sama dengan Sindrom Ovarium Polikistik ya?" Kembali dengan pelan dokternya bilang," Iya. Karena LH Ibu tinggi sekali, 18.5. Tiga kali lipat dari yang normal."

"So what should I do?" dan saya pun merasakan darah mengalir cepat sekali ke jantung saya. Ruang dokter yang bersih dan terang itu, tiba-tiba terasa redup dan menyesakkan. "Kita minum obat lagi seperti dulu, ya." Kemudian Prof. Ali Baziad, itu nama dokter saya, bilang kalau ada tiga jenis obat untuk mereka yang mengalami sindrom ini. "Berhubung ibu masih nona, kita pakai obat yang biasa saja. Sama dengan kemarin."

Dan nanti saat saya merencanakan kehamilan, "Obatnya kita ganti untuk membantu keluarnya sel telur yang sudah matang. Tapi Ibu beruntung karena taunya jauh-jauh hari, jadi bisa diterapi," ungkapnya menenangkan. "Begini saja, selama kita masih bisa merawatnya dari sekarang itu artinya masih ada peluang untuk hamil."

Lalu saya tanyakan risiko diabetes dan jantung yang sudah saya baca sebelumnya. Ditambah ayah saya punya riwayat diabetes. "Kalau ayah, ibu itu kan namanya genetika. Maka yangn bisa dilakukan hanya menghindari faktor risiko. Ibu harus hidup sehat, terlepas ibu punya sindrom ini atau tidak." Dokter ini bahkan memberikan satu info baru mengenai risiko yang bisa saya alami, kanker ovarium. Mengingat Ibu saya dua kali di operasi tumor jinak, saya bertanya apakah ini akan mempertinggi risiko saya? "Itu juga genetik, ibu harus menerapkan pola hidup sehat."

"Apa saya akan kesulitan untuk punya anak? Karena dari yang saya baca, sindrom ini membuat keguguran berulang," ucap saya lirih. "Yang penting kita obatin dari sekarang. Dan ini pasti pengobatannya akan merujuk pada kebaikan." Karena obat yang saya minum akan membantu menekan hormon LH jadi bisa saja satu waktu LH dan FSH saya seimbang. "Kalau hormon LH saya masih tinggi juga, i have to take the medicine for the rest of my life?" "Yes, you are. Tapi ngga perlu kuatir, semuanya biar seimbang," ucap dokter itu menenangkan.

Sekeluarnya dari ruangan itu, saya sms pacar saya. Karena dia yang menginfokan saya mengenai sindrom ini dari potongan koran. Sesaat kemudian, ring tone Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana yang dinyanyikan Ari-Reda, mengalun di handphoneku. "Dokternya bilang gitu ya neng? Kamu di kasih obat apa? Mau ketemuan?"

Empat puluh lima menit berselang, aku duduk disampingnya. Makan dan minum, seperti biasa. Tapi rasanya tidak biasa. Aku merengek untuk diantar pulang, tidak dengan motor melainkan taksi. Padahal saat itu kelelahan. "Sayang kamu ya neng, jangan sedihlah."

Di depan rumah, ibu saya menunggu dengan cemas. Dia tahu akan mendengar sesuatu dari saya, sesuatu yang baik. Saya langsung peluk dia dan menangis sejadinya. Adik saya sampai kaget, " Si kakak kenapa Ma?" Sebelumnya saya memang cerita dengan detail mengenai hasil riset saya yang mungkin saja terkait dengan apa yang saya alami. "Udah Dek, jangan sedih. Kita minum aja obatnya dan berdoa. Tidak ada yang mustahil buat Tuhan."

Ah Tuhan, biasanya dengan kondisi seperti ini saya sudah sejadi-jadinya menuntut Dia. Tapi ntah kenapa saya ngga punya tenaga untuk melakukan itu. Aku hanya bilang, "Ya terjadilah apa yang menurutMu terjadi." Besoknya saya masih belum bisa percaya dengan semua itu. Ternyata meskipun kita sudah mencari tahu apa dan bagaimana suatu penyakit, pada dasarnya tidak selalu mudah untuk menerimanya sebagai kenyataan. 

Kini, saya tidak mau berpikir banyak tentang itu. Saya punya mama yang selalu mencoba tenang, meskipun saya tahu dia panik luar biasa setiap kali ada anaknya yang sakit. Saya punya adik yang langsung ambil tisu begitu tahu saya nangis. Dan saya punya pacar yang menjamin semuanya akan baik-baik saja. "Aku sayang kamu dan bakal nemenin kamu terus."

Dan kepada Sang Empunya Kehidupan, mari bergabung dalam perjuangan kehidupan ini. Dijamin akan mengalami banyak cerita dan pengalaman menarik yang dapat menambah rasa kebersamaan kita. Bukankah Sang Pengatur dan Yang Diatur harus dapat bekerja sama dengan baik. Jadi mari kita bekerja sama :)

Toh ini bukan pilihan "pahit" pertama kita. Jadi untuk apa harus takut...hadapi saja!!

Read more>>>

Apr 30, 2009

beauty of a woman

The beauty of a woman is not the clothes she wears,

The figure she carriers, or the way she combs her hair.

The beauty of a woman must be seen from her eyes,

Because that is the doorway to her heart,

The place where love resides.

The beauty of a woman is not in a facial mole,

But true beauty in a woman is reflected in her soul.

It is the caring that she lovingly gives,

The passion that she shows.
The beauty of a woman
With time, only grows..
Read more>>>

Apr 28, 2009

Macem-Macem aja tu penyakit..

udah flu burung..flu babi..apa lagi 'Flu' yang akan dateng slanjutnya yhaa?
hebat banget y Indonesia skarang ..bukan cuman ngimpor barang dari luar negri..mpe penyakit juga diimpor..
banyak banget jenis penyakit baru..yang gw ga ngrti artinya apa..ada Gerd,ada johnson syndrome,apalagi sihhh???pusingg..harus ng'update terus jenis-jenis pnyakit kayanya..
hwhwhwhwhwhw..LOL
;p
Read more>>>